Senin, 28 Desember 2009

photo villa di puncak







kalo temen - temen ada rencana kepuncak tapi blom tau mau nginep dimana.Saya punya alternatif villa yang bagus, murah, dan ok. villa ini berada di deket taman safari, jadi temen - temen masuk ke arah taman safari, nanti ketemu pasar untuk souvenir itu maju lagi sedikit nanti sebelah kanan ada jembatan, nah masuk aja nanti disitu banyak villa - villa murah yang ok punya.foto diatas itu salah satu dari beberapa villa yang ada disitu.

Sabtu, 26 Desember 2009

link

application for blackberry :

- http://www.opera.com/mini/download

- http://www.domikado.com/bb/domikado.jad

- http://poeticirony.com/files/twitter%20v1.0.0.28/twitter4.6.0.jad

Senin, 21 Desember 2009

lyric & kunci ecoutez - maafkan

[interlude] E A E A

E
saat kau katakan apa yang kau rasa
A
dalam hatimu padaku
E
dan kujawab rasa cintamu yang dalam
A
dengan senyuman di bibirku
F#m B E A
semua indah, serasa dalam mimpi

E
dan hari pun silih berganti
A
menguji cintaku kepadamu
E
tlah kuberi semua rasa cinta
A
serta hatiku padamu
F#m B E A
namun kau slalu menuntutku lebih
F#m B
hingga ku tak tahu harus apa lagi


[chorus]
A G#m C#m
maafkan aku yang tak sempurna
F#m E
sampai kapan pun itu aku tetap begini
A G#m C#m
ku hanya ingin tuk selalu
F#m B
menjadi yang terbaik untukmu

A G#m C#m
huuuu, tak sempurna, tak sempurna
F#m B
huuuu, tak sempurna, tak sempurna

E
seandainya ku dapat menjadi seorang
A
seperti yang kau inginkan
E
hingga tak tergantikan cintaku
A
dengan cinta yang lainnya
F#m B E A
karena kau slalu menuntutku lebih
F#m B
sampai ku tak tahu harus apa lagi


A G#m C#m
maafkan aku yang tak sempurna
F#m E
sampai kapan pun itu aku tetap begini
A G#m C#m
ku hanya ingin tuk selalu
F#m B
menjadi yang terbaik untukmu

A G#m C#m
huuuu, tak sempurna, tak sempurna
F#m B
nana na, tak sempurna, tak sempurna
A G#m C#m
bei beibei, tak sempurna, tak sempurna
F#m B
du dud duu, tak sempurna, tak sempurna

[chorus]
A G#m C#m
maafkan aku yang tak sempurna
F#m E
sampai kapan pun itu aku tetap begini
A G#m C#m
ku hanya ingin tuk selalu
F#m B
menjadi yang terbaik untukmu
A G#m C#m
maafkan aku yang tak sempurna
F#m E
sampai kapan pun itu aku tetap begini
A G#m C#m
ku hanya ingin tuk selalu
F#m B
menjadi yang terbaik untukmu


A G#m C#m
tak sempurna, tak sempurna
F#m B
huuuu, tak sempurna, tak sempurna

Minggu, 12 Juli 2009

The Script - The Man Who Can't be Moved ( video & Lyric )



THE SCRIPT

“The Man Who Can’t Be Moved”

Going back to the corner where I first saw you

Gonna camp in my sleeping bag, I’m not gonna move

Got some words on cardboard, got our picture in my hand

Saying if you see this girl, can you tell her where I am ?

Some try to hand me money, they don’t understand

I’m not broke. I’m just a broken hearted man

I know it makes no sense, but what else can I do

How can I move on when I’ve been in love with you

‘Cause if one day you wake up and find that you’re missing me

And your heart starts to wonder where on this earth I could be

Thinking maybe you’ll come back here to the place that we’d meet

And you’d see me waiting for you on the corner of the street

So I’m not moving

I’m not moving

Policeman says, son you can’t stay here

I said there’s someone I’m waiting for if it’s a day, a month, a year

Gotta stand my ground even if it rains or snow

If she changes her mind this is the first place she wil go

‘Cause if one day you wake up and find that you’re missing me

And your heart starts to wonder where on this earth I could be

Thinking maybe you’ll come back here to the place we’d meet

And you’d see me waiting for you on the corner of the street

So I’m not moving

I’m not moving

I’m not moving

I’m not moving

People talk about the guy

Who’s waiting on a girl, oh whoa

There are no holes in his shoes

But a big hole in his world

Maybe I’ll get famous as the man who can’t be moved

And maybe you won’t mean to but you’ll see on the news

And you’ll come running to the corner

“Cause you’ll know it’s just for you

I’m the man who can’t be moved

I’m the man who can’t be moved

‘Cause if one day you wake up and find that you’re missing me

And your heart starts to wonder where on this earth I could be

Thinking maybe you’ll come back here to the place we’d meet

And you’d see me waiting for you on the corner of the street

So I’m not moving

(‘Cause if one day you wake up, find that you’re missing me)

I’m not moving

(And your heart starts to wonder where on this earth I could be)

I’m not moving

(Thinking maybe you’ll come back here to the place that we’d meet)

I’m not moving

(Oh, you see me waiting for you on a corner of the street)

Going back to the corner where I first saw you

Gonna camp in my sleeping bag, I’m not gonna move


Jumat, 12 Juni 2009

MADINAH..
contoh panning shot..

Kamis, 26 Februari 2009

Photo Jurnalistik


Israel VS Palestina

Tanah Israel dalam bahasa Ibrani yang dikenal sebagai Eretz Yisrael, yang berarti tanah suci orang Yahudi seperti Israel, terdapat begitu banyak orang – orang Yahudi di dalamnya. Namun keberadaanya tidak bertahan lama, terjadi perang antara bangsa Yahudi dengan bangsa Romawi yang mengakibatkan berkurangnya populasi bangsa Yahudi di daerah tersebut.. Ini juga mengakibatkan tergusurnya orang – orang Yahudi ke daerah Eropa Timur. Dengan kondisi demikian, orang – orang Yahudi berinisiatif mendirikan sebuah gerakan pilitik Zionisme, yakni gerakan yang bertujuan mendirikan negara Yahudi di Tanah Israel. Ini termasuk salah satu tahap dari beberapa tahapan yang direncanakan oleh orang – orang Yahudi. Menyusul tahap ke dua adalah berpindahnya sekitar 400.00 orang Yahudi ke Palestina diikui dengan para pelopor gerakan kibbutz, yaitu gerakan yang mendukung pendirian negara Yahudi di Tanah Palestina. Pada tahap ke tiga dan ke empat, imigrasi Yahudi berlanjut dengan membawa sekitar 100.000 orang Yahudi ke Palestina. Meningkatnya gerakan Nazi pada tahun 1930 menyebabkan tahap ke lima dengan masuknya seperempat juta orang Yahudi ke Palestina. Gelombang masuknya Yahudi secara besar – besaran ini menimbulkan pemberontakan Arab di Palestina sebagai reaksi atas penolakan imigrasi tersebut. Menyikapi permasalahan ini, orang – orang Yahudi membentuk gerakan bawah tanah yang bertujuan agar orang – orang Yahudi dapat terus dikirim ke Palestina. Sehingga jumlah populasi orang Yahudi meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya 11% meningkat menjadi 33% populasi Palestina.

Pada tahun 1947 pemerintah Arab menarik diri dari bagian Palestina dengan menyatakan bahwa bangsanya tidak mampu menyelesaikan permasalahan dengan orang – orang Yahudi. Rencana penarikan ini diterima dengan baik oleh badan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) yang baru saja dibentuk pada tahun 1947 dengan membagi negara Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab dan satu negara Yahudi. Perjanjian tersebut menunjuk kota Yerussalem sebagai kota Internasional yang diadministrasi oleh PBB untuk menghindari konflik status negara tersebut. Orang – orang Yahudi menerima rencana tersebut tetapi bangsa Arab menolaknya dengan alasan kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah tersebut dengan jumlah populitas orang Yahudi hanya 33% dari seluruh penduduk di daerah tersebut yang sisanya adalah populasi bangsa Palestina. Perang antar saudara pun dimulai antara kelompok Arab dengan bangsa Israel. Ini bermula ketika kaum Yahudi yang awalnya bersifat defensif perlahan – lahan menjadi offensif. Dengan kata lain, kaum Yahudi sedikit demi sedikit melakukan perlawanan terhadap bangsa Arab. Akibat dari peperangan itu, ekonomi warga Arab – Palestina runtuh dan sekitar 250.00 warga Arab – Palestina diusir dari tempat kediamannya. Pada tahun 1948, sehari setelah orang – orang Yahudi memproklamasikan kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut dengan nama “ Israel “, gabungan lima negara Arab yaitu Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak menyerang Israel yang menimbulkan Perang Arab – Israel. Maroko, Sudan, Yemen dan Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukannya. Setelah satu tahun pertempuran, gencatan senjata dideklarasikan dan batas wilayah yang dikenal sebagai Garis Hijau ditentukan. Yordania kemudian mengakses wilayah yang dikenal dengan sebagai Tepi Barat dan Yerussalem Timur, sedangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza. Selama konflik ini, sekitar 711.000 orang Arab Palestina dengan 80% populasi Arab mengungsi keluar Palestina.

Di masa awal kemerdekaan Israel, gerakan Zionisme mendominasi politik Israel. Pada tahun ini pula ditandai dengan imigrasi massal orang – orang Yahudi yang diusir dari tanah Arab. Populasi Israel meningkat dari 800.000 menjadi 2.000.000 dalam jangka waktu sepuluh tahun antara 1948 sampai tahun 1958. Dan para pengungsi ( Palestina ) ditempatkan di perkemahan – perkemahan yang dikenal sebagai ma’abarot. Selama tahun 1958 ini pula, Israel terus diserang olek militan Palestina yang kebanyakan berasal dari Jalur Gaza yang diduduki oleh Mesir. Disamping itu juga, selain melakukan pertempuran dengan bangsa Israel, negara – negara Arab yang dipimpin oleh Nasser memutuskan untuk menutup perbatasannya dengan Israel dan mengusir pasukan perdamaian PBB keluar dari wilayah tersebut serta memblokade akses Israel terhadap Laut Merah. Israel kemudian melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadi invasi oleh Mesir. Hal ini kemudian berujung pada Perang Enam Hari yang dimenangkan oleh Israel. Pada perang ini, Israel berhasil merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan. Kegagalan negara – negara Arab pada tahun 1967 menyebabkan tumbuhnya gerakan kemerdekaan Palestina oleh Organisasi Pembebasan Palestina ( PLO ) yang langsung melancarkan serangan terhadap warga – warga Israel di seluruh dunia, termasuk pula pembunuhan atlet – atlet Israel pada Olimpiade Munchen 1972. Israel membalas aksi tersebut dengan melancarkan Operasi Wrath of God ( kemarahan Tuhan ). Pada operasi ini, orang – orang yang bertanggung jawab terhadap peristiwa Munchen ini dilacak dan dibunuh.

Mencurigai reaktor nuklir Osirak milik Irak yang akan digunakan Irak untuk mengembangkan senjata nuklir, pada tahun 1981 Israel membombardir reaktor nuklir tersebut. Serangan ini membuat warga Palestina mendukung Saddam Hussen dan Irak dalam melancarkan serangan misil terhadap Israel.

Perang antar saudara ini pun terus berlanjut sampai saat ini. Baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Hamas kian menjadi di jalan – jalan Gaza. Pasukan darat Israel yang dilengkapi dengan tank dan pesawat tempur terus menyerang pejuang Hamas si Palestina. Serangan ini terus diluncurkan karena Israel ingin menghentikan serangan roket yang dimiliki oleh Hamas. “Tak ada pilihan lain selain menggulingkan kekuasaan Hamas. Israel harus menang mutlak agar Hamas tidak dapat lagi menembakkan roketnya.” Ujar Benjamin Netanyahu, selaku pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri Israel. Pasukan Israel sebenarnya tidak ingin menggulingkan kekuasaan rezim Hamas, mereka hanya ingin menghentikan serangan roket dan penyelundupan senjata dari Mesir melalui terowongan – terowongan di Rafah. Penyerangan ini menyebabkan banyak korban Palestina tewas mencapai 940 orang yang didalamnya termasuk anak – anak dan sekitar 4.260 orang terluka berat. Serangan ini dinilai Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagai tindak kesengajaan yang dilakukan oleh Israel yang ingin menghabisi rakyar Palestina di Gaza. “Agresi Israel makin sengit. Warga kami di Gaza tetap bertahan, tidak akan menyerah,” kata Abbas dalam pertemuan Organisasi Pembebasan Palestina di Tepi Barat. Pemimpin kelompok pejuang Hamas di pengasingan Lebanon, Ismail haniya, menyatakan bahwa kemenangan Hamas sudah di depan mata. “Kami mendekati kemenangan. Gaza masih bersatu dan tidak akan pernah menyerah,” ujarnya. Ia juga menambahkan Hamas siap mempelajari usulan mengenai kesepakatan gencatan senjata namun usulan harus ditekankan pada proses penghentian agresi di Palestina, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, pembukaan kembali pintu perbatasan penyeberangan, dan pembukaan blokade. Pasukan Israel diminta untuk menarik seluruh pasukannya dari Jalur Gaza dalam 5 sampai 7 hari setelah terjadinya pertemuan antara delegasi Hamas dan Mesir di Kairo itu (16/01/2009). Hamas juga menginginkan adanya pertemuan untuk membahas upaya rekonstruksi terkait dengan hancurnya sebagian bangunan – bangunan di negara Palestina. Tetapi Israel menolak secara tegas syarat Hamas tersebut. “Pembatasan waktu gencatan senjata itu kesalahan besar. Dari pengalaman sebelumnya, jika batas waktu itu berakhir, tetap saja kembali terjadi gejolak kekerasan. Yang dibutuhkan adalah gencatan senjata tanpa batas waktu”, kata diplomat Israel. Pihak Israel ketika bertemu dengan utusan Mesir meminta pihak Hamas menerima Otoritas Palestina untuk ikut memantau perbatasan Gaza. Namun dibantah oleh pihak Hamas dengan alasan Israel tidak berhak untuk mengurus persoalan Gaza. Mendengar penolakkan yang di keluarkan oleh pihak Hamas, Israel kembali melakukan penyerangan ke Jalur Gaza. Bahkan, tokoh penting di kelompok pejuang Hamas, yakni Menteri Dalam Negeri Hamas Said Siam (50), tewas dalam serangan udara Israel. Penyerangan ini berlangsung pada hari Jumat,16/01/2009 saat Siam berada di rumah saudaranya di lokasi pengungsian Jabalya. Selain Siam, tiga warga sipil juga tewas dalam penyerangan tresebut. Kelompok pejuang Hamas bertekad akan segera membalas dendam atas kematian Siam. Pemimpin Hamas di wilayah Suriah, Mohammed Nazzal, menegaskan dengan tewasnya pemimpin Hamas itu takkan mengubah perlawanan terhadap Israel. “ Ancaman Israel tidak membuat kami gentar. Para pemimpin kita terlah mengabdi hidupnya untuk perjuangan ini. Karena itu, mereka tidak takut mati”. Ujarnya saat dihubungi pers melalui telepon. Siam yang berprofesi sebagai guru di lokasi pengungsian di Gaza City, pernah menegaskan kebijakan – kebijakannya saat diwawancarai oleh kantor berita Reuters, Maret 2006. “Rezim baru Hamas akan berusaha melancarkan serangan lebih terkoordinasi ke arah Israel,” ujarnya.

Berbagai pihak tidak yakin kematian para pemimpin senior di Hamas itu akan berpengaruh pada kemampuan Hamas menyerang Israel. Hal itu diyakini Israel dapat menggoyahkan kekuasaan dan kekuatan Hamas di wilayah Gaza. Ditambah dengan Israel yang tetap tidak mau keluar dari Jalur Gaza untuk menghentikan penyerangannya. Pemimpin Hamas yang berada di pengasingan di Lebanon, Khaled Meshaal, menegaskan, Hamas tidak akan menerima tawaran gencatan senjata Israel. Meshaal juga menegaskan Hamas hanya akan menghentikan serangan roket jika Israel menghentikan serangannya di Gaza. “Meski Gaza diserang habis – habisan, kami tak akan menerima gencatan senjata Israel. Serangan Israel toh akan segera berakhir,” ujarnya. Ia juga menegaskan tuntutan Hamas mengenai pemblokiran yang terjadi disertai dengan permasalahan pintu Rafah. “Hentikan agresi Israel. Tentara Israel harus mundur dari Gaza. Pemblokiran harus dibuka semua berikut pintu Rafah,” ujarnya. Mads Gillbert dan Erik Fosse, dua dokter asal Norwegia yang bertugas selama 10 hari di Rumah Sakit Shifa di Gaza memaparkan bahwa Israel sengaja memanfaatkan pertempuran di Gaza sebagai tempat uji coba senjata jenis terbarunya.

“Peledak generasi baru sangat kecil, tetapi berdaya ledak tinggi. Selama 30 tahun saya merawat berbagai luka di zona perang yang berbeda. Luka di Gaza sangat berbeda. Dengan senjata baru, rasanya kaki mau lepas. Tak ada pecahan peledak. Satu – satunya cara hanya dengan amputasi. Banyak korban tidak selamat,” ujar mereka.

Melihat pertempuran di Jalur Gaza yang tak kunjung usai, penasihat politik PM Turki Tayyip Erdogan, Ahmet Davutoglu, berusaha mencari jalan kompromi antara tuntutan Hamas dan Israel meyangkut inisiatif gencatan senjata Mesir. Turki yang menjadi perantara perundingan perdamaian antara Israel dan Suriah berusaha merevisi beberapa bagian dari pokok – pokok mengenai gencatan senjata Mesir. Khususnya era pascadilakukan gencatan senjata, yang menjadi penghambat Hamas selama ini. Hamas keberatan karena tidak ada penjelasan yang menegaskan Israel harus mundur dari wilayah yang diduduki di Jalur Gaza pascagencatan senjata. Tidak ada solusi yang menyeluruh dalam inisiatif Mesir karena hanya menjelaskan gencatan senjata tanpa adanya jaminan Israel mundur dari Gaza. Hamas tidak akan menerima kesepakatan apa pun dengan Israel tanpa adanya mekanisme yang memaksa pihak Israel menghormati kesepakatan itu. Penolakkan ini dilakukan oleh pejuang Hamas karena pihaknya tidak ingin mengulang kegagalan kesepakatan gencatan senjata Hamas – Israel pada 19 Juli 2008. Sebab pada saat itu Israel tidak menghormati semua kesepakatan yang telah ditetapkan. Malah sebaliknya, Israel justru mengajukan tiga tuntutan kepada Hamas. Pertama, dihentikannya penyelundupan senjata melalui terowongan yang digali dari Mesir menembus tembok pembatas dan masuk Palestina. Kedua, Hamas tidak boleh dipersenjatai lagi. Ketiga, Hamas harus menghentikan penembakan roket ke wilayah Israel. Ada kemungkinan Hamas akan menerima penyebaran pasukan Turki di perbatasan dengan imbalan pembukaan semua pintu gerbang karena Turki bisa dilihat sebagai negara Islam dan selama ini bisa bersikap netral.

Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dalam pertemuan koordinasi donor di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab mendesak negara – negara yang kaya akan minyak di Arab untuk segera memberikan bantuan dana untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza. Dana sebesar 100 juta dollar AS tersebut akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan, obat – obatan, dan bahan bakar warga Palestina. Desakan tersebut langsung mendapat sambutan dari dua negara di kawasan Arab yaitu Arab Saudi dan Uni emirat Arab yang masing – masing memberikan bantuan sekitar 10,5 juta dollar AS dan 8 juta dollar AS. Arab Saudi melakukan protes terhadap penyerangan Israel melalui bantuan dana saja, tidak seperti negara – negara lain yang ikut mengirim bantuan berupa bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk membantu pejuang Palestina. Ini dikarenakan aksi protes dilarang bagi negara Arab Saudi. Dalam kesempatan kali ini pula, Mesir berharap perang Israel bisa berakhir secapatnya. Namun menurut sumber dari Lebanon, Hamas kemungkinan besar akan menolak usulan Mesir itu. Hamas disebut sebagai penentang tiga elemen kunci dalam usulan Mesir sebab Hamas tidak setuju gencatan senjata jangka panjang (15 tahun). Hamas juga tidak setuju gencatan senjata jika Israel tidak mundur dari Jalur Gaza serta Hamas juga tidak ingin ada tim pemantau asing yang berjaga di pintu penyeberangan Rafah. Sementara Israel bersedia gencatan senjata jika Hamas menghentikan serangan roket dan menutup terowongan sepanjang Mesir dan Gaza.

Dengan terus didesaknya Israel oleh negara – negara lain yang memproters aksi penyerangannya terhadap pejuang Hamas, akhirnya pada hari Minggu (18/01/1009), situasi di wilayah Jalur Gaza relatif tenang dikarenakan adanya gencatan senjata secara sepihak oleh pasukan Israel. Namun hal ini tidak membuat Israel berdiam diri, buktinya helikopter dan pesawat tempur miliki Israel masih terbang di atas Gaza. Bahkan bunyi tembakan yang berasal dari tank Israel masih saja terdengar. Gencatan senjata sepihak Israel kepada pejuang Gaza yang menyebabkan 1.203 orang Palestina tewas dan 5.320 orang terluka dilakukan untuk membalas tembakan roket dari gerilyawan Palestina ke kota Sderot di Israel selatan. Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang didampingi Menteri Pertahanan Ehud Barak pada jumpa pers, menegaskan, Israel siap memulai kembali operasi militernya di Jalur Gaza jika mendapat serangan baru dari Pelstina. Ia mengatakan, operasi meliter Israel mencapai tujuan lebih dari yang diharapkan. Ehud Barak juga menyebutkan bahwa gencatan senjata sepihak itu tak mengandung jaminan bahwa Hamas tak akan menembakkan lagi roket – roketnya. Karena itu, para pasukan Israel masih berada di Jalur Gaza untuk berjaga – jaga. “Selama tiga tahun terakhir ini Israel telah berusaha keras untuk menyingkirkan Hamas. Caranya dengan pemblokiran. Namun kini saatnya mulai bicara dengan Hamas. Lagi pula, Gaza telah menang dan musuh tidak mampu meraih tujuannya,” kata Meshaal di tempat pengasingannya di kota Damascus, ibu kota Suriah. Sampai saat ini, Pemerintahan AS dan Uni Eropa serta Israel masih menganggap Hamas sebagai kelompok teroris yang bertekad untuk menghancurkan Israel. Pernyataan ini diperkuat dengan tidak diajak berundingnya Hamas oleh AS dan Uni Eropa dalam masalah perdamaian di Palestina jika Hamas tidak mau mengakui Israel. Hamas dengan tegas menolak semua keinginan yang dicanangkan oleh Israel mengenai penghentian serangan perlawanan bersenjata di Jalur Gaza yang dikarenakan semua itu hanya permainan dari pasukan Israel yang ingin menguasai sepenuhnya Jalur Gaza. Akhirnya utusan khusus dari Timur Tengah Tony Blair menegaskan bahwa negara – negara di Barat akan bersedia berunding dengan Hamas jika Hamas mau menerima “solusi dua negara” untuk mengakhiri konflik Palestina dan Israel. Namun menurut Kadhafi, solusi dua negara itu hanya akan memicu ancaman keamanan pada Israel. Sementara, membagi Tepi Barat sebagai wilayah Yahudi dan Arab juga hanya akan menciptakan ketegangan. Jadi satu – satunya yang paling netral adalah mewujudkan satu negara bernama “Isratine”. Dengan solusi demikian diharapkan semua pihak merasa sama – sama memiliki tanah yang mereka injak.

Pasukan Israel secara sepihak akhirnya mau menerima gencatan senjata dan diikuti oleh kelompok pejuang Palestina. “Pada padi hari ini tentara yang terakhir dari pasukan Israel telah meninggalkan Jalur Gaza. Meski demikian, seluruh pasukan masih bertahan di sekeliling Gaza untuk menanggapi dan mengantisipasi apabila kembali terjadi serangan lanjutan,” kata juru bicara militer Israel, Rabu (21/01/2009). Kelompok pejuang Hamas memberikan waktu hingga satu pecan kepada Israel untuk menarik seluruh pasukan dan membuka semua pintu perbatasan dan penyeberangan masuk ke wilayah Gaza. Namun penarikan seluruh pasukan itu dinilai Fawzi Barhum, selaku juru bicara pejuang Hamas tidak cukup dan tidak menyelesaikan masalah di Gaza. “Kami menuntut semua blokade dibuka penuh. Begitu pula dengan perbatasan supaya rakyat kami dapat hidup aman dan damai,” ujarnya. Hamas juga meminta pegawai pemerintah kembali bekerja normal meski gedung kantor – kantor pemerintahan di Gaza city tinggal puing akibat agresi Israel dari darat, udara, maupun laut. Sekitar 1.300 orang Palestina tewas dan 5.300 orang terluka serta sekitar 4.100 rumah hancur dan 17.000 rusak dalam agresi tersebut. Tidak sebanding dengan korban tewas pada pihak Israel yang hanya berjumlah 13 orang. Pemerintah Hamas pimpinan Ismail Haniya menghimbau agar penduduk menghindari tempat – tempat berbahaya yang diduga ditanami ranjau oleh Israel atau masih menyisakan sisa rudal atau bahan – bahan peledak yang belum meledak dan meminta seluruh pegawai pemerintah masuk agar bisa memulai program pembangunan kembali Gaza dan memulai lagi kehidupan normal bagi seluruh penduduk. Sementara itu, negara – negara di dunia Arab dalam forum konferensi Tingkat Tinggi ekonomi Arab yang digelar di Kuwait gagal menyepakati suatu mekanisme dan menentukan pihak yang menangani proyek – proyek pembangunan kembali seluruh wilayah Gaza yang hancur. Dengan alasan, mereka tidak menyetujui jika Hamas yang harus bertanggung jawab untuk menangani proyek – proyek ini.

Sampai saat ini pasukan Israel masih tetap berjaga – jaga di sepanjang perbatasan. Di karenakan militer Israel belum bisa menarik seluruh pasukannya sampai keadaan di Gaza benar – benar aman. “Kami menarik pasukan dari Gaza secara bertahap, tetapi masih ada pasukan yang disiagakan dan siap memasuki Gaza jika situasi kembali memanas,” kata pejabat Israel yang tak mau disebutkan namanya. Setalah mendengar keputusan ditariknya pasukan Israel dari Gaza kehidupan masyarakat di Gaza mulai normal. Jalanan Gaza City tidak hanya ramai, tetapi macet dan pertokoan sudah mulai buka, begitu juga dengan warung makan dan kedai minuman yang sudah dipadati pembeli. Bahkan polisi Palestina yang berafiliasi dengan Hamas mulai terlihat mengatur lalu lintas dan berjaga – jaga di tempat strategis di seantero Gaza. Namun pesawat – pesawat tempur masih terbang tanpa melepas tembakan di atas Gaza. Ini bertujuan untuk melindungi pasukan Israel yang sedang ditarik dari Gaza. Sempat terdengar suara tembakan meriam Israel di Laut Mediterania, lepas pantai Gaza. Tembakan meriam itu diarahkan ke kapal – kapal nelayan yang ada di kawasan Sudania, sekitar 2 kilometer sebelah barat laut Gaza City. Kapal perang jenis fregat Israel mencoba mencegat kapal – kapal nelayan Palestina berada di perairan lepas pantai Gaza. “Itu suara tembakan meriam dan senapan mesin fregat Israel untuk mengusir nelayan Palestina. Seiring dengan normalnya kehidupan di Gaza, terowongan – terowongan bawah tanah pun iktu dibenahi. Ratusan warga Palestina datang ke daerah perbatasan Gaza dan Mesir untuk memperbaiki terowongan yang dibombardir Israel. Terowongan yang digunakan untuk distribusi bahan – bahan kebutuhan, seperti bahan bakar akan terus dilakukan oleh pihak Palestina selama Israel belum membuka semua pintu penyeberangan. Menanggapi hal itu, Israel mengancam akan melancarkan serangan kembali untuk menghancurkan terowongan – terowongan tersebut.